Analisis Korelasi pada Skripsi Kuantitatif

Analisis Korelasi pada Skripsi Kuantitatif: Memahami Hubungan antar variabe

Korelasi adalah keeratan antara variabel. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti korelasi adalah hubungan timbal balik atau sebab akibat. Secara sempit, korelasi artinya suatu hubungan. Dalam statistika, korelasi adalah salah satu teknik analisis data yang dapat digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel (atau lebih) dengan skala data kuantitatif. Analisis korelasi adalah suatu cara atau metode untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel. Teknik analisis korelasi ini terbatas hanya mengukur keeratan hubungan antar variabel, tetapi antar variabel tidak memberikan pengaruh. Contohnya hubungan A dengan B samadengan hubungan B dengan A, tidak ada variabel bebas dan terikat dalam hal ini. Untuk analisis pengaruh antar variabel dapat melihat pada artikel analisis Regresi.

Korelasi terbagi menjadi dua yakni, korelasi sederhana dan korelasi ganda. Korelasi sederhana adalah hubungan antara 1 variabel dengan 1 variabel saja, contoh hubungan tingkat pengetahuan dengan nilai pelajaran. Dan korelasi ganda adalah hubungan antara lebih dari 1 variabel dengan 1 variabel, contohnya hubungan gaya kepemimpinan dan motivasi dengan tingkat kinerja.

 

  1. Jenis metode analisis data

Ada beberapa metode analisis data statistika pada analisis korelasi. Berikut ini adalah jenis-jenisnya:

  • Korelasi Sederhana adalah hubungan antara 1 variabel dengan 1 variabel saja. Tergantung dari skala data maka ada beberapat metode analisis yang dapat digunakan. Untuk skala data kategori nominal dengan nominal atau nominal dengan ordinal, maka dapat menggunakan analisis korelasi Chi-square. Untuk skala data kategori ordinal dengan ordinal, maka dapat menggunakan analisis korelasi Spearman. Untuk skala data non kategori interval dengan interval atau interval dengan rasio atau rasio dengan rasio, maka dapat menggunakan analisis korelasi Pearson, tetapi untuk skala data ini diperlukan bahwa data harus berdistribusi normal, jika tidak normal, maka dapat dilakukan analisis korelasi Spearman sebagai pengganti dengan data yang sama.
  • Korelasi ganda adalah hubungan antara lebih dari 1 variabel dengan 1 variabel. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, tetapi hanya terbatas pada angka korelasi (R) nya saja.

 

  1. Hipotesis dan Kriteria

Terdapat hipotesis analisis yang digunakan untuk melihat hubungan antar variabel. Pengujian hubungan dengan metode analisis korelasi Chi-square, Spearman, atau Pearson menggunakan hipotesis analisis sebagai berikut:

H0: terdapat hubungan yang tidak signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat;

H1: terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

H0 ditolak dan H1 diterima jika nilai signifikansi < α (0.05);

H0 diterima dan H1 ditolak jika nilai signifikansi > α (0.05).

 

  1. Interpretasi hasil analisis

Analisis korelasi berisikan 2 hal penting, yaitu koefisien korelasi (r) dan nilai signifikansi. Koefisien korelasi (r) mempunyai nilai antara 0 hingga 1, semakin mendekati 0 maka semakin lemah korelasi atau hubungan antar variabel, dan sebaliknya bahwa korelasi atau hubungan semakin kuat dengan nilai koefisien korelasi mendekati 1 (terlampir pada tabel dibawah).

Disamping itu koefisien korelasi juga mempunyai arah positif (+) atau negatif (-). Arah positif menunjukkan hubungan searah antar 2 variabel, contohnya, saat variabel A tinggi, variabel B juga tinggi, dan sebaliknya saat variabel A rendah, variabel B juga rendah. Koefisien korelasi negatif menunjukkan hubungan berbalik arah antar 2 variabel, contohnya saat variabel A tinggi, variabel B rendah dan sebaliknya.

Nilai signifikansi bertujuan untuk melihat apakah korelasi atau hubungan tersebut signifikan secara statistik atau tidak. Dengan batasan sebesar 0.050, maka hasil analisis korelasi dinyatakan signifikan jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.050. Maka secara keseluruhan, hasil akhir analisis korelasi menyebutkan arah hubungan dan tingkat signifikansinya, contohnya hubungan positif dan signifikan antara variabel A dengan variabel B.

 

Menurut Sarwono (2006), interpretasi nilai korelasi adalah sebagai berikut:

Interpretasi Nilai Korelasi

Besarnya Korelasi Interpretasi
0 Tidak ada korelasi antara variabel
> 0 – 0.25 Sangat lemah
> 0.25 – 0.50 Cukup
> 0.5 – 0.75 Kuat
> 0.75 – < 1 Sangat kuat
1 Sempurna

Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Hubungi FNI Statistics untuk info lebih lanjut


Analisis Korelasi pada Skripsi Kuantitatif: Memahami Hubungan antar variabel

Analisis Korelasi pada Skripsi Kuantitatif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top